FSH News_ Rabu (30/9) Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) UIN Walisongo tetap membuktikan pelayanan yang maksimal meski di tengah pandemi covid-19. Untuk itu FSH berinisatif mengadakan workshop untuk bagi mahasiswa bertajuk “Strategi menghadapi pandemi dalam rangka mengembangkan budaya kritis dikalangan mahasiswa.” Workshop sehari penuh memberikan materi yang merangsang mahasiswa agar memaksimalkan potensi diri. Potensi yang bisa membawa dampak perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.  Acara tersebut diikuti oleh empat puluh mahasiswa ini dihelat di hotel @HOM Kota Semarang.

Workshop yang dipandu oleh Cak Nif dan timnya dari Andromeda Learning Center diikuti mahasiswa dengan penuh antusias dan semangat. Materi berkisar mindset domination, konsep eskalasi dalam berpikir kritis, hingga melihat peran stakeholder dalam kehidupan disampaikan dengan penuh riang gembira. Seluruh peserta memberikan respon yang tidak kalah semangat untuk menjadi pribadi yang berdaya dan berguna.

Pada awal acara tersebut, Dekan FSH, Mohamad arja imroni  memberikan sambutan dan membuka secara resmi workshop tersebut. Dalam sambutannya dekan menekankan bahwa manusia dalam proses belajar tidak cukup pada level mengetahui namun harus mengetahui bagaimana cara mepraktikannya.

Dekan FSH menyampaikan sambutannya sekaligus membuka acara

“Sebagai agent of change mahasiswa dituntut untuk tidak pada level (how to know) saja, namun  harus ditingkatkan pada level praktek (how to do) dan level memberi dampak positif bagi sekitar (how to be). Ujungnya mahasiswa harus menjadi pelopor untuk terus belajar dan berupaya yang terbaik sepanjang hidupnya (how to learn forever)”. Jelas Arja.

Pesan yang tidak jauh beda disampaikan Wakil Dekan 3 FSH, Ahmad Izzuddin untuk acara tersebut. Menurutnya, mahasiswa harus dijaga semangatnya, semangat untuk belajar, semangat untuk mengabdi, semangat untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitar.

“Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial harus menampakkan nilai lebih dirinya agar diakui oleh masyarakat dan menjadi pionir perubahannya”. Tambah Izzuddin.

Narasumber sedang menyampaikan materi

(TIMHumasFSH)