Bandung,– Keberhasilan transformasi digital di dunia pendidikan tidak diukur dari seberapa banyak aplikasi yang dimiliki, melainkan dari manfaat nyata yang dirasakan. Kunci utamanya terletak pada pemilihan model digital yang tepat dan kemampuan mengintegrasikan data secara menyeluruh.
Hal tersebut menjadi benang merah dalam kegiatan Training of Increasing Competence sesi dua bertajuk “Digitalisasi Layanan Akademik dan Administrasi” yang disampaikan oleh Dr. Imanudin Kudus, S.IP., M.Si., 7/11/25.
Dalam paparannya, Dr. Imanudin menekankan bahwa banyak institusi keliru memahami esensi digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi bukan sekadar memindahkan layanan konvensional ke platform digital, melainkan sebuah proses strategis untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
“Semangat digitalisasi bukan soal membuat semuanya menjadi serba digital. Ini tentang bagaimana kita cerdas memilih model yang paling cocok agar proses migrasi itu benar-benar memberikan manfaat,” ujarnya.
Ia mengibaratkan pembuatan aplikasi tanpa integrasi data yang solid seperti membangun banyak ruangan megah tanpa pintu penghubung. Akibatnya, setiap sistem berjalan sendiri-sendiri dan justru menciptakan data-data terpisah yang menghambat kelancaran layanan. Tantangan terbesar yang sering dihadapi institusi, menurutnya, adalah menyatukan data dari berbagai platform yang sudah ada.
“Membuat aplikasi itu bisa dibilang bagian yang lebih mudah. Tantangan yang paling sulit adalah memastikan data antar satu platform dan platform lainnya itu sama, semuanya harus sinkron,” tegasnya.
Integrasi data yang baik akan mencegah duplikasi, tumpang tindih informasi, dan pada akhirnya menyederhanakan alur kerja administrasi secara signifikan. Untuk menghindari kegagalan proyek digital yang berbiaya mahal, Dr. Imanudin menyarankan agar setiap inisiatif digital harus didahului oleh analisis kebutuhan dan proses bisnis yang mendalam.
“Penting sekali untuk memahami proses bisnis dan urgensinya terlebih dahulu. Jangan sampai membangun aplikasi atau melakukan transformasi dengan dana yang sudah banyak dikeluarkan, tapi pada akhirnya malah tidak terpakai karena tidak menjawab kebutuhan sebenarnya,” pungkasnya.
Rangkaian acara pelatihan ini kemudian ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta dan narasumber sebagai dokumentasi. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang strategis dalam mewujudkan transformasi digital yang lebih terintegrasi dan bermanfaat di lingkungan akademik.
Leave A Comment