SEMARANG – Lulusan Perguruan Tinggi (PT) Islam khususnya alumni Syariah harus bisa menjadi pemimpin di tengah masyarakat. Lulusan PT Islam memiliki keilmuan yang lebih mendalam ketimbang perguruan tinggi umum, karena selain dibekali ilmu hukum secara umum, alumni syariah juga dibekali ilmu syariah Islam.
”Fakultas Syariah IAIN Walisongo harus bisa menjadi marcusuar bagi perguruan tinggi Islam di Indonesia, harus bisa seperti perguruan tinggi Islam di Mesir. Yakni, selain menjadi acuan, alumninya mampu membawa perubahan signifikan di tengah masyarakat,” tutur Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Ahmad Fadil Sumadi di sela-sela Reuni Akbar Alumni Fakultas Syariah IAIN Walisongo di Auditorium II kampus III, kemarin.
Di depan sekitar 700 alumnus yang hadir dalam reuni akbar bertajuk ”Mengukir Cerita Menggapai Cita”, Fadil berharap dengan adanya undanguUndang tentang advokat saat ini, lulusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah bisa menjadi advokat profesional.
”Karena itu, saya berharap ke depan Fakultas Syariah IAIN Walisongo bisa menjadi contoh bagi perguruan tinggi Islam lainnya,” tandas alumnus Fakultas Syaraih IAIN Walisongo itu.
Menolong
Hal senada juga dikatakan Ketua Alumni Fakultas Syariah IAIN Walisongo Noor Ahmad. Dia mengemukakan, momen reuni akbar bisa menjadi pemicu untuk mempersatukan lulusan Fakultas Syariah. Yakni, dengan menciptakan kantong-kantong lembaga syariah di tengah masyarakat.
”Lembaga-lembaga ini bisa menolong alumni Fakultas Syariah agar bisa berkembang dan berkarya. Ini penting, karena saat ini lulusan Fakultas Syariah sangat banyak, tapi sayang masih tercecer dan belum ada kekompakan,” kata Noor Ahmad yang juga Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang itu.
Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo Imam Yahya menyatakan, saat ini Fakultas Syariah sangat dipertimbangkan oleh masyarakat dengan jumlah mahasiswa yang masuk setiap tahun terus bertambah. ”Saat ini tercatat ada 2.055 mahasiswa,” katanya. (H84-37)

Sumber : http://www.suaramerdeka.com