Semarang – Sekitar 76 mahasiswa dan dosen dari jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung melakukan pratek kerja lapangan di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang. Kedatangan rombongan disambut oleh Dekan FSH Dr. H. M Arja Imroni, M.Ag, beserta jajaran, serta Wakil Rektor III Dr. Ahmad Arief Budiman, M.Ag.

Perwakilan dari IAIN Metro Lampung, yang juga kepala jurusan HKI, Nurhidayati, M.H mengatakan, kunjungannya ke UIN Walisongo untuk belajar tentang Lembaga Penyuluhan dan Konstultasi Bantuan Hukum Islam (LPKBHI) yang ada di FSH UIN Walisongo. Selain itu, rombongan yang mayoritas mahasiswa itu belajar tentang Walisongo Mediation Center (WMC).

Nur Hidayati menyampaikan, antara UIN Walisongo dengan IAIN Metro adalah kakak dan adik. Sejumlah lulusan UIN Walisongo ada yang mengabdi di IAIN Metro. Oleh karena itu, kampusnya ingin menimba ilmu lebih mendalam dari FSH, terutama  LPKBHI UIN Walisongo.

“Beberapa dosen IAIN Metro banyak yang berasal dari UIN Walisongo, sehingga sudah ada kedekatan tersendiri antara kedua kampus,” katanya.

Dekan FSH Moh. Arja Imroni menyambut baik kedatangan tamunya dari IAIN Metro Lampung. Arja menyampaikan bahwa sebelum IAIN Lampung, FSH juga sehari sebelumnya mendapat kunjungan dari pimpinan FS IAIN Kudus.

Arja kemudian memperkenalkan sejumlah pejabat yang hadir, serta mengenalkan FSH secara umum melalui tayangan video. Dalam forum ini, Dekan juga memberi pengantar soal LPKBHI dan Walisongo Mediation Center yang ingin dijadikan bahan percontohan.

“kami di UIN Walisongo juga akan launching Green and Smart Campus dan Deklarasi Rumah Moderasi Islam. Bapak Menteri Agama yang akan hadir,” tambahnya.

Sekitar 76 mahasiswa dan dosen dari jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung melakukan pratek kerja lapangan di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang

Sesi sendiri dilanjutkan tanya jawab. Diskusi langsung dipimpin oleh Direktur LPBHI yang juga Wakil Rektor III Dr. Achmad Arief Budiman, M.Ag. dan wakil dekan II FSH H. Tholhah, MA yang juga wakil ketua WMC.

Menurut Arief, kunjungan dari IAIN Metro ke UIN Walisongo bukan yang pertama, bahkan sudah beberapa kali dilakukan. Ia menggarisbawahi bahwa kedekatanantara UIN Walisongo dan IAIN Metro sudah terjalin sejak lama.

“LPKBHI sendiri merupakan perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. LPKBHI mengadakan kerjasama dengan berbagai PAdan PN. Yang mengisi pos-pos bantuan hukum adalah para alumni. Prestasi LPKBHI salah satunya memprakarsai lahirnya APSI,” tambahnya.

Sementara H. Tolkah, M.A menyampaikan bahwa WMC diinisiasi sejak 2004, kerjasama dengan Arizona State University. Konsentrasi awal hanya mediasi peradilan. Seiring berjalannya waktu, kerjasama dengan MOVIC di Belanda, melakukan capacity building dan training mediasi. WMC lalu mendapat kucuran dana yang kemudian dipergunakan untuk pengembangan kelembagaan.

“WMC memiliki associate di Aceh, Mataram, IAIN Pontianak, IAIN Ambon. Meraih akreditasi dari Mahkamah Agung tahun 2009. Divisi yang dimiliki WMC yaitu divisi pendidikan, divisi training, divisi penelitian dan publikasi, dan divisi layanan mediasi. Layanan mediasi hanya di sekitar Semarang, berbeda dengan LPKBHI yang cakupannya lebih luas, bahkan hingga lintas provinsi,” tambahnya. (TIM)

Sekitar 76 mahasiswa dan dosen dari jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung melakukan pratek kerja lapangan di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang, Rabu (18/12/2019)