large_858951060_dsc_0975

Semarang – Pemahaman masyarakat Jawa Tengah tentang Keuangan Syari’ah sangat tinggi, mencapai 99%.   Namun ada 25% yang tidak tertarik menggunakan jasa Keuangan Syari’ah dan bahkan hanya 30,8% yang konsisten antara perilaku dengan pengetahuan dan sikap pada keuangan syari’ah. Artinya 69,2% masyarakat Jawa Tengah memilih perbankan syari’ah bukan karena faktor fanatik agama.

Demikian hasil penelitian yang diungkap Dr. H. Imam Yahya,M.Ag. dalam TOT Perbankan Syari’ah untuk khotib, da’i dan kyai pondok pesantren di Hotel Dafam. Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat diharapkan dalam pencerahan masyarakat Jawa Tengah, imbuh Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN walisongo itu.

Senada dengan Imam Yahya, Pengawas Bank  Ahmadi Rahman menilai kegiatan ini akan memberikan multy player effect dalam pengembangan ekonomi syarai’ah, karena semua peserta merupakan tokoh panutan masyarakat.

Di tengah hangatnya mediasi masalah swalayan Sri Ratu Pekalongan, HM. Basir Ahmad sempatkan hadir memberikan wejangan dan sekaligus  membuka acara secara resmi TOT yang terlaksana atas kerja bareng Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (LP2EI) Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Walisongo dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia  (KPwBI) Wilayah V. Sebagai wali kota Pekalongan saya merasa sangat senang dan pas bila TOT ini diselenggarakan di Kota Pekalongan, tegas Basir Ahmad.

Hadir dan menyampaikan materi H. Ahmad Soekro Tratmono, SE., M.Si. (Kepala Grup Pengawasan  Bank KPwBI Wilayah V),  Drs.H. Wahab Zaenuri, MM (Direktur LP2EI) dan Novandri Yudha Iskandar (BM Cimb Niaga Syari’ah KC Semarang).

Kegiatan yang digelar 27-28 Nopember 2013 di Kota Batik ini dihadiri 69 orang (dari 50 peserta yang direncanakan) utusan ormas NU, Muhammadiyah dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) serta pimpinan pondok Pesantren se eks-karisidenan Pekalongan.

Mereka semua sangat antusias mengikuti paparaan materi sampai larut malam, bahkan moderator harus menyampaikan salam penutup dua kali karena peserta minta penambahan waktu diskusi dan KH Musman Thalib selaku pemateri dari DMI pun dengan semangat meladeninya, jelas Suwanto yang didaulat sebagai ketua panitia. Dari hasil evaluasi, mayoritas peserta mengharapkan pelatihan lanjutan serta diperluas di daerah lain, karena TOT ini sangat bermanfaat.

cartoon porn