Semarang, 11 Februari 2017, Fakultas syariah dan hukum sebagai fakultas yang membidangi berbagai program studi hukum di Universitas Islam Negeri Walisongo ini, menyelenggarakan pelantikan kepengurusan baru jajaran lembaga intra mulai dari Senat Mahasiswa, Dewan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan, sampai dengan Unit Kegiatan Mahasiswa. Acara yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Syariah dan Hukum dan Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan serta hadir pula perwakilan dari tamu undangan universitas lain disekitar Semarang dan tentunya para pengurus lembaga intra fakultas syariah dan hukum Tahun 2017 ini berjalan dengan lancar dan tertib, terlebih setelah dibacakannya sumpah sebagai pemegang amanah jabatan lembaga intra periode kali ini oleh Dekan FSH kemudian dengan lantang disuarakan bersama menambah khidmat acara pelantikan. Penyerahan bendera dari ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa sebelum nya pada ketua yang baru mengakhiri acara pelantikan pada pagi ini yang kemudian disusul langsung agenda Seminar Nasional.
Seminar Nasional yang diadakan oleh fakultas syariah dan hukum pasca pelantikan lembaga intra ini, menghadirkan tokoh-tokoh mentereng dalam bidangnya mulai dari pelaku politik Drs. H. Ahmad Muqowam sebagai ketua DPD RI Komite 1 Th. 2014-2019 serta mantan Anggora DPR RI Th. 2009-2014, Pejabat KPU Pusat RI Dr. Hasyim As’ari,S.H.,M.SI, Pengamat Politik UIN Waliongso Drs. H. Nur Syamsuddin. M.Ag, sebelumnya turut pula mengundang Bupati Batang Mayor.Arh.Purn. H. Yoyok Riyo Sudibyo namun beliau tidak bisa hadir dikarenakan harus berangkat ke Bandung bersamaan dengan acara seminar nasional ini guna menerima penghargaan Lencana Alumni Kehormatan Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan serta mengisi kuliah umum di IPDN. Dengan mengambil topik pembahasan “nasib kotak kosong dan dinasti politik” yang kini sedang hangat dalam perbincangan publik menjelang pilkada serentak 2017 tentunya cukup banyak mendapat respon dan perhatian dari mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum khususnya dan mahasiwa UIN Walisongo pada umumnya terlihat dari penuhnya kursi yang tersedia kurang lebih 250 kursi bagi peserta seminar. Antuasisme pesertapun tak lepas dari muatan materi yang disampaikan oleh para narasumber yang tersaji hingga menggugah keingintahuan para peserta hal ini terbukti dengan tidak sepinya penanya pada sesi tanya jawab bahkan harus dibatasi oleh moderator yang berkewajiban mengatur jalannya seminar siang itu. Terselenggaranyaa seminar nasional sebagai agenda awal tahun ini diperkasai oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa sebagai motor penggerak acara dan kegiatan di kampus UIN Walisongo.