Semarang, – Yusup Febrian, wisudawan terbaik tingkat Fakultas Syariah dan Hukum dari jurusan Ilmu Hukum, menekankan bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan pengabdian. Ia meraih gelar wisudawan terbaik dengan predikat cumlaude IPK 3,96.

Dalam sambutannya, Yusup menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya. Ia menyoroti tantangan dan pengorbanan selama studi, serta peran dan doa orang tua. Semua itulah yang paling berkontribusi dan membawanya hingga sampai pada tahap ini.

“Kami belajar tidak hanya tentang hukum, tetapi juga tentang makna kesabaran, kejujuran, dan integritas,” ujarnya.

Yusup telah menyelesaikan masa studinya selama 3 tahun 11 bulan 23 hari, dan mengangkat tugas akhir bertajuk “Kemenangan Kotak Kosong Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 126/PUU-XII//2024 pada Pilkada Serentak dengan Calon Tunggal dan Implikasinya terhadap Berkurangnya Masa Jabatan Kepala Daerah Terpilih dengan Pilkada Ulang”.

“Banyak malam yang kami habiskan dalam kesunyian, ditemani tumpukan buku, catatan, dan doa di atas sajadah.”

Acara yang berlangsung di Hotel Grasia ini dihadiri oleh jajaran pimpinan FSH UIN Walisongo, Dekan FSH, serta para dosen dan tenaga kependidikan. Suasana haru dan bangga menyelimuti prosesi, mengingatkan para wisudawan untuk terus menjaga amanah ilmu dan berkontribusi bagi masyarakat.

“Wisuda bukanlah perpisahan, tetapi awal dari perjalanan menuju pengabdian,” pungkasnya.