SEMARANG – Penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) kepada seseorang, tentu didasari pada kenyataan empiris peran dan keterlibatan seseorang tersebut di dalam pengembangan ilmu dan menjadi kekuatan disiplin keilmuan di dalam suatu lembaga pendidikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Prof Dr Nur Syam Msi yang juga sebagai ketua tim promotor dalam acara Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) Bidang Komunikasi dan Penyiaran Agama Islam kepada H Dahlan Iskan di Kampus 3 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang, Senin (8/7).
“Ada tiga pertimbangan yang dijadikan dasar penganugerahan, yaitu karena sosok beliau yang inspiratif karena dengan latar belakang dari mahasiswa drop out berubah menjadi sosok yang mengagumkan, talenta menulisnya yang baik, dan beliau sebagai pengambil kebijakan dan implementator program yang baik,” ungkap Nur.
Nur juga menambahkan, selain sebagai alumni IAIN, sosok Dahlan Iskan sering menggunakan bagan analisa agama dalam memecahkan sebuah problematika.
“Misalnya ketika melihat BUMN yang berkeinginan untuk memanfaatkan idle capacity, maka beliau menganalogikan dengan bahasa agama,” imbuh Nur.
Prof Dr H Muhibbin Mag sekaligus sebagai Rektor dari IAIN Walisongo Semarang, pada acara tersebut mengungkapkan harapannya kepada H Dahlan Iskan usai menerima gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa).
“Semoga kiprah beliau kedepannya akan lebih meningkat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” kata Muhibbin.
Saat orasinya, Dahlan Iskan mengaku terkejut atas gelar kehormatan yang diberikan kepadanya.
“Penganugerahan ini menurut saya sangat mengejutkan. Karena saya dulunya hanyalah mahasiswa drop out dari IAIN Sunan Ampel cabang Samarinda,” tutur Dahlan.
Dalam acara tersebut hadir pula Para pejabat di lingkungan Agama Republik Indonesia, para Rektor dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, serta beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Leave A Comment