FSH Post_ Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Walisongo menerima kunjungan dari kantor wilayah (kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Papua (Jum’at, 6/12/19). Bertempat di ruang rapat dekan, rombongan yang beranggotakan 6 orang disambut oleh wakil dekan III FSH, dosen, serta perwakilan mahasiswa S1 dan S2 Ilmu Falak. Kunjungan Kanwil Papua bertujuan untuk study pengembangan hisab dan rukyat. “Tujuan kita datang kesini terutama ke prodi Ilmu Falak untuk belajar tentang hisab dan rukyat. Tentunya ingin silaturahmi dan melakukan kerjasama juga.” Tutur Umar Bauw, Kabag Tata Usaha Kanwil Papua. Hadir dalam rombongan tersebut adalah direktur pasca sarjana IAIN Fattahul Muluk Papua, Idrus Alhamid, “Semoga dengan kunjungan ini terjalin kerjasama sehingga IAIN yang ada di Papua bisa berkembang terutama pengembangan ilmu Falaknya.” Ujar Idrus Alhamid.

Materi tentang pengukuran arah kiblat di sampaikan oleh Ahmad Izzuddin, dosen Ilmu Falak FSH sekaligus ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia (ADFI). Izzuddin menjelaskan bahwa sekarang banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk mengukur arah kiblat, bahkan mahasiswa ilmu Falak kita juga sudah banyak menemukan alat-alat untuk mengukur arah kiblat yang akurat. Riza, salah satu mahasiswa S2 Ilmu Falak menjelaskan aplikasi penghitung arah kiblat yang modern. “Aplikasi ini dapat diinstal di laptop, sehingga sangat mudah sekali digunakan dan dibagikan” tutur Riza.

Selain menjelaskan tentang beberapa metode pengukuran arah kiblat, pada kesempatan tersebut Izzuddin juga menjelaskan tentang prospek lulusan jurusan Ilmu Falak yang bagus. “Banyak lulusan kita yang menjadi tim hisab rukyat di berbagai penjuru Indonesia. Demikian juga banyak lulusan S2 kita yang sekarang menjadi dosen Ilmu Falak di luar Jawa.”Mendengar pemaparan ini, Umar Bauw dan Idrus Alhamid berharap terjadi kerjasama yang berkesinambungan dengan FSH UIN Walisongo terutama dalam bidang Ilmu Falak.  “Semoga suatu saat dosen-dosen FSH Walisongo dapat memberikan ilmu ke Papua dan kami siap menampung lulusan S2 Ilmu Falak untuk jadi dosen disana.” Ujar Idrus disertai gelak tawa hadirin.

Setelah sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan keliling kantor FSH serta melihat rubu’ terbesar se Indonesia yang dimiliki FSH. Selanjutnya, rombongan diajak keliling bangunan planetarium Falak yang sedang dibangun di kampus III UIN Walisongo. Meskipun belum jadi seluruhnya, akan tetapi planetarium tersebut sudah tampak berdiri megah. Izzuddin menjelaskan bahwa planetarium ini akan seperti planetarium Boscha di Bandung. Sehingga sangat representative untuk dijadikan kunjungan untuk mempelajari tentang langit serta Ilmu Falak.(Ans/TIM).