SEMARANG  – Lulusan Perguruan Tinggi (PT) Islam khususnya alumni Syariah harus bisa menjadi pemimpin di tengah masyarakat. Sebab, para lulusan memiliki keilmuan yang lebih mendalam ketimbang perguruan tinggi umum. Selain dibekali ilmu hukum secara umum, alumni Syariah juga dibekali ilmu Syariah Islam. 

Hal ini sebagaimana diungkapkan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Ahmad Fadlil Sumadi disela Reuni Akbar Alumni Fakultas Syariah IAIN Walisongo di Auditorium II Kampus III, Sabtu (17/11) lalu.

“Fakultas Syariah IAIN Walisongo harus bisa menjadi mercusuar bagi perguruan tinggi Islam di Indonesia,” ujar Ahmad Fadlil yang juga alumnus Fakultas Syariah IAIN Walisongo tersebut.  

Kedepan, Fakultas Syariah harus bisa seperti perguruan tinggi Islam di Mesir. Yakni selain menjadi acuan juga para alumninya mampu membawa perubahan yang signifikan di tengah  masyarakatnya.

Dihadapan lebih kurang 700 alumni yang hadir dalam reuni akbar bertajuk ‘Mengukir Cerita Menggapai Cita’,  Fadlil mengatakan bahwa dengan adanya Undang-Undang tentang advokat, saat ini lulusan Ilmu Hukum Fakultas Syaraiah bisa menjadi advokat yang profesional. “Karenanya saya berharap Fakultas Syariah IAIN Walisongo bisa menjadi contoh bagi perguruan tinggi Islam lainnya dalam mencetak para advokad handal yang memahami syariat Islam,” tandas Fadlil.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Alumni Fakultas Syariah IAIN Walisongo DR H Noor Ahmad MA. Ia mengakatakan momentum Reuni Akbar Fakultas Syariah IAIN Walisongo yang digelar ini bisa menjadi pemicu untuk mempersatukan para lulusan Fakultas Syariah. Yakni dengan menciptakan kantong-kantong lembaga syariah di tengah masyarakat.

“Lembaga-lembaga ini nantinya bisa menolong para alumni Fakultas Syariah agar bisa berkembang dan berkarya. Ini penting, karena saat ini lulusan Fakultas Syariah sangat banyak, tapi sayangnya masih tercecer dan belum ada kekompakan,” kata Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang itu. (Cha)


Sumber : http://krjogja.com