large_850461479_img_5752

Semarang – Tri Etika Kampus harus menjadi pedoman mahasiswa maupun dosen dalam mengabdikan dirinya di perguruan tinggi. Tri etika kampus yakni, etika ilmiyah, etika diniyyah, dan etika ukhuwah sebaiknya menjadi pedoman hidup sehari-hari.

“Tiga prinsip etika ini sebaiknya jadi pegangan agar menjadi manusia yang baik. Baik dari segi intelektual juga dari segi moral,” tegas Musahadi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan IAIN Walisongo, saat mengisi orientasi 2510 mahasiswa baru, di aula II, Senin, (26/8).

Musa menambahkan, di Indonesia ini, banyak orang pinter secara intelektual, sarjana magister doktor bahkan professor banyak sekali. Akan tetapi, masih jarang dijumpai diantara mereka memiliki moral yang baik. “Banyak pejabat Negara pintar secara akademis, tapi masih banyak yang melakukan korupsi kolusi dan nipotisme,” ujarnya.

Bangsa kita masih bermasalah dengan problem integritas. Kalo orang pinter banyak, tapi orang bener tidak banyak. “Negeri kita dikenal dengan negara terkorup nomor lima besar dunia terkait kasus korupsi dan Negara penuh konflik agama. Hal ini menjadi PR kita bersama untuk memperbaikinya,” tambahnya.

Hal itu juga menjadi tugas semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta agar menempa moralitas mahasiswanya dengan baik. Mendidik mahasiswa agar memiliki integritas tinggi. “Kemampuan akademik memang penting, akan tetapi masih ada yang lebih penting, yaitu karakter dan moral,” tegasnya.

Tri etika kampus harus membawa gerbong perguruan tinggi kepada ketaatan beragama, serta diimbangi dengan sikap toleransi untuk kerukunan antar umat beragama. “Tujuan lain tri etika yaitu, agar mahasiswa menjadi insan yang baik dan mampu menempatkan diri, serta sukses dan bisa memberikan kontribusi dan manfaat pada bangsa dan Negara,” tegasnya.

cartoon porn